MANADO, Humas Polda Sulut – Jelang pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hiriyah Tahun 2016, berbagai persiapan dilakukan dalam menghadapi dan mengantisipasi dinamika perkembangan yang terjadi di daerah Sulawesi Utara. Potensi kerawanan diprediksi akan muncul sehingga diperlukan rumusan solusi pemecahan dan diperlukan kesiapsiagaan masing-masing instansi terkait dalam hal sarana angkutan, infrastruktur dan situasi kamtibmas.
Hal tersebut disampaikan Kapolda Sulut Brigjen Pol Drs. Wilmar Marpaung, SH saat membuka rapat koordinasi pengamanan Idul Fitiri dan Operasi Ramadniya bersama seluruh instansi Pemerintah dan stake holder terkait, yang digelar di aula Tribrata Mapolda Sulut, Kamis (16/6/2016).
Dijelaskan Kapolda, peringatan Hari Raya Idul Fitri merupakan agenda rutin tahunan yang ditandai dengan meningkatnya aksitifitas kegiatan masyarakat. Hal tersebut berdampak terhadap berbagai permasalahan terkait stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat termasuk masalah keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Berbagai permasalahan sosial lainnya yang perlu diantisipasi juga, menurut Kapolda adalah distribusi BBM, kenaikan harga sembako, aksi sweeping tempat hiburan, kasus teror terhadap petugas Polri dan masyarakat, tawuran antar kelompok pemuda/masyarakat, meningkatnya angka kriminalitas serta perayaan secara berlebihan dengan menyalakan petasan.
Dijelaskan Kapolda, berdasarkan hasil anev pelaksanaan pengamanan Hari Raya Idul Fitri tahun 2015 yang lalu, jumlah kejahatan naik 22 kasus (tahun 2014 sebanyak 67 kasus dan tahun 2015 naik menjadi 89 kasus). Untuk kasus curanmor naik, tahun 2014 dari 5 kasus menjadi 23 kasus di tahun 2015. Sementara itu untuk laka lantas tahun 2014 sebanyak 17 kasus naik menjadi 21 kasus di tahun 2015.
Beliau mengingatkan kepada para petugas di lapangan untuk memperhatikan jalur jalan utama perlintasan antar provinsi/kabupaten. “Karena jalur jalan ini yang paling tinggi terjadi angka kecelakaan, yang disebabkan karena kepadatan arus mudik,” jelas Kapolda dihadapan perwakilan Forkopimda Sulut diantaranya perwakilan Pemprov, Korem, Lantamal, Kejati, DPRD Sulut serta tokoh agama dan tokoh masyarakat, dan pejabat utama Polda Sulut.
Faktor kelalaian manusia juga menjadi atensi Kapolda, terutama pengendara sepeda motor dan mobil penumpang. Kapolda juga memberi atensi terhadap akses penyeberangan laut seperti di Pelabuhan Manado, Bitung, dan Tahuna serta pusat-pusat perbelanjaan, swalayan, pasar, mall termasuk terminal.
“Tempat-tempat tersebut agar dilakukan pergelaran personil sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman dalam beraktivitas,” ujar Kapolda.
Sementara itu Asisten I Pemprov Sulut Jhon Palandung saat membacakan sambutan Gubernur Sulut mengatakan, Pemprov Sulawesi Utara sangat merespon setiap kegiatan yang dilakukan oleh Polda Sulut.
Terkait pengamanan Lebaran tahun ini, beliau juga mengatakan jika Pemprov memiliki tanggung jawab dalam membantu ketersediaan bahan pokok saat Ramadhan dan hari raya nanti, dimana hal tersebut menurutnya akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Terkait dengan kenyamanan mudik, Pemprov juga akan memperhatikan sarana dan prasarana infrastruktur serta angkutan mudik lebaran, melalui dinas terkait yaitu PU dan Perhubungan.
Rakor Pengamanan Hari Raya Idul Fitri dan Operasi Ramadniya 1437 H di Polda Sulut dilanjutkan dengan paparan dan diskusi dari masing-masing stake holder terkait.